Rabu, 06 Oktober 2010

Masa sulit manchester united pada tahun (1969–1986)

Setelah masa yang gemilang, United mengalami masa-masa sulit ketika ditangani Wilf McGuinness, selesai diurutan delapan liga pada musim 1969–70. Kemudian dia mengawali musim 1970–71 dengan buruk, sehingga McGuinness kembali turun jabatan menjadi pelatih tim cadangan. Busby kembali melatih United, walaupun hanya 6 bulan. Dibawah asuhan Busby, United mendapat hasil yang lebih baik, namun pada akhirnya ia meninggalkan klub pada tahun 1971. Dalam waktu itu, United kehilangan beberapa pemain kuncinya seperti Nobby Stiles dan Pat Crerand.
Manager Celtic yang berhasil membawa Piala Champions ke Glasgow, Jock Stein, ditunjuk untuk mengisi posisi manager — Stein telah menyetujui kontrak secara verbal dengan United, tetapi membatalkannya — . Frank O'Farrell ditunjuk sebagai suksesor Busby. Seperti McGuinness, O'Farrell tidak bertahan lebih dari 18 bulan, bedanya hanya O'Farrell bereaksi untuk menanggulangi penampilan buruk dari United dengan membawa muka baru ke dalam klub, yang paling nyata adalah direkrutnya Martin Buchan dari Aberdeen seharga £125,000. Tommy Docherty menjadi manager diakhir 1972. Docherty, atau "Doc", menyelamatkan United dari degradasi namun United terdegradasi pada 1974, yang saat itu trio Best, Law and Charlton telah meninggalkan klub. Denis Law pindah ke Manchester City pada musim panas tahun 1973. Pemain seperti Lou Macari, Stewart Houston dan Brian Greenhoff direkrut untuk menggantikan Best, Law and Charlton, namun tidak menghasilkan apa-apa.
Tim meraih promosi pada tahun pertamanya di Divisi Dua, dengan peran besar pemain muda berbakat Steve Coppell yang bermain baik pada musim pertamanya bersama United, bergabung dari Tranmere Rovers. United mencapai Final Piala FA tahun 1976, tetapi mereka dikalahkan Southampton. Mereka mencapai final lagi tahun 1977 dan mengalahkan Liverpool 2–1. Didalam kesuksesan ini, Docherty dipecat karena diketahui memiliki hubungan dengan istri fisioterapi.
Dave Sexton menggantikan Docherty di musim panas 1977 dan membuat tim bermain lebih defensif. Gaya bermain ini tidak disukai suporter, mereka lebih menyukai gaya menyerang Docherty dan Busby. Beberapa pemain dibeli Sexton seperti Joe Jordan, Gordon McQueen, Gary Bailey dan Ray Wilkins, namun tidak dapat mengangkat United menembus ke papan atas, hanya sekali finis diurutan kedua, dan hanya sekali lolos ke babak final Piala FA, dikalahkan Arsenal. Karena tidak meraih gelar, Sexton dipecat pada tahun 1981, walaupun ia memenangkan 7 pertandingan terakhirnya.
Dia digantikan manager flamboyan Ron Atkinson. Dia memecahkan rekor transfer di Inggris dengan membeli Bryan Robson dari West Brom. Robson disebut-sebut merupakan pemain tengah terbaik sepeninggal Duncan Edwards. Tim Atkinson memiliki pemain baru seperti Jesper Olsen, Paul McGrath dan Gordon Strachan yang bermain bersama Norman Whiteside dan Mark Hughes. United memenangkan Piala FA 2 kali dalam 3 tahun, pada 1983 dan 1985, dan diunggulkan untuk memenangkan liga musim 1985–86 setelah memenangkan 10 pertandingan liga pertamanya, membuka jarak 10 poin dengan saingan terdekatnya sampai Oktober 1986. Penampilan United kemudian menjadi buruk dan United mengakhiri musim di urutan 4 klasemen. Hasil buruk United terus berlanjut sampai akhir musim dan dengan hasil yang buruk yaitu diujung batas degradasi, pada November 1986, Atkinson dipecat. Setelah itu United merekrut pelatih baru, yaitu Sir Alex Ferguson.

Lambang dan warna klub manchester united

Ketika nama tim masih Newton Heath, seragam tim berwarna hijau-kuning. Pada tahun 1902, sehubungan dengan pergantian nama menjadi Manchester United, klub mengganti warna seragam mereka menjadi merah(kaos), putih(celana), dan hitam(kaos kaki), yang menjadi standar seragam MU sampai saat ini. Pengecualian ketika tim bertanding di Final Piala FA tahun 1909 melawan Bristol City, kaos berwarna putih berkerah merah berbentuk V. Desain seragam ini kembali digunakan saat 1920-an ketika seragam tim berwarna merah-merah.
Kostum tandang biasanya adalah kaos putih, celana hitam, dan kaos kaki putih, tetap warna lain juga pernah digunakan, termasuk kaos biru bergaris putih yang digunakan dari tahun 1903 sampai 1916, hitam seluruhnya pada 1994 dan 2003 dan kaos biru dengan garis horisontal perak pada tahun 2000. Satu yang paling terkenal, hanya dipakai sebentar, kostum tandang United yang berwarna keseluruhan abu-abu dipakai pada musim 1995–96. Kostum ini tidak digunakan lagi saat MU kalah pada pertandingan pertama pemakaian kostum ini. Pada babak pertama, MU kalah 3-0 dari Southhampton, mereka mengganti seragam yang mereka kenakan menjadi seragam ketiga mereka yang berwarna biru-putih, tetapi pada akhirnya kalah 3–1. Seragam abu-abu tidak pernah lagi digunakan akibat hasil buruk yang mereka dapat pada pertandingan pertama dengan seragam abu-abu itu.[16][17] Seragam tandang MU yang terkenal lainnya adalah kaos putih dengan lengan hitam dan garis emas-hitam. Seragam ini adalah seragam terakhir yang didesain Umbro sebelum MU memilih produsen Nike, dan memperingati 100 tahun pergantian nama dari Newton Heath F.C menjadi Manchester United.
Kostum ketiga United berwarna biru, yang dikenakan pemain saat memenangkan Piala Champions 1968. Pengecualian, kostum kuning terang yang digunakan pada awal 1970-an, seragam biru bergaris putih yang dipakai 1996, dan kaos putih bergaris merah-hitam yang dipakai pada 2004. United juga menggunakan kostum ketiga untuk latihan. United mengadopsi warna kostum hitam keseluruhan pada musim 1998–99 dan kaos biru tua dengan pinggiran marun pada tahun 2001 untuk bertanding melawan Southampton dan PSV Eindhoven.
Lambang Manchester United telah diganti beberapa kali, tetapi perubahan yang dilakukan tidak terlalu signifikan. Setan yang terletak dibtengah lambang merupakan akar dari julukan "Setan Merah"(The Red Devils), yang muncul di era 1960-an setelah Matt Busby mendengar itu dari fans tim rugbi Salford.[18] Pada akhir 60-an, the devil had started to be included on club programmes and scarves, sebelum akhirnya lambang setan itu dimasukkan ke dalam lambang klub, memegang trisula. Di 1998, logo kembali didesain ulang, kali ini menghilangkan tulisan "Football Club".[19] Perubahan ini bertentangan dengan pendapat suporter, yang memandang bahwa MU semakin menjauhi akar sepak bola dan perubahan ini hanya untuk kepentingan bisnis semata.

Sejarah manchester united

Tahun awal (1878–1945)

Tim Manchester United pada awal sesi 1905-06, yang pada saat itu menjadi juara dua di Divisi 2 dan terangkat.
Tim pertama kali dibentuk dengan nama Newton Heath Lancashire and Yorkshire Railwaiy F.C. pada 1878 sebagai tim karya Lancashire dan Yorkshire, stasiun kereta api di Newton Heath. Kaos tim berwarna hijau - emas. Mereka bermain di sebuah lapangan kecil di North Road, dekat stasiun kereta api Piccadilly Manchester selama lima belas tahun, sebelum pindah ke Bank Street di kota dekat Clayton pada 1893. Tim sudah memasuki kompetisi sepak bola tahun sebelumnya dan mulai memutuskan hubungannya dengan stasiun kereta api, menjadi perusahaan mandiri, mengangkat seorang sekretaris perkumpulan dan pengedropan "L&YR" dari nama mereka untuk menjadi Newton Heath F.C saja..
Tak lama kemudian, di tahun 1902, tim nyaris bangkrut, dengan utang lebih dari £2500. Lapangan Bank Street mereka telah ditutup.[2]
Sebelum tim mereka bubar, mereka menerima investasi dari J. H. Davies*, direktur Manchester Breweries. Awalnya, seorang legenda tim, Harry Stafford, yang merupakan kapten tim, memamerkan anjing St. Bernardnya**, kemudian Davies memutuskan untuk membeli anjing itu. Stafford menolak, tetapi berhasil mempengaruhi Davies untuk menannamkan modal pada tim dan menjadi chairman tim.[3] Diadakan rapat untuk mengganti nama perkumpulan. Manchester Central dan Manchester Celtic adalah nama yang diusulkan, sebelum Louis Rocca, seorang imigran muda asal Italia, berkata "Tuan-tuan, mengapa kita tidak menggunakan nama Manchester United?"[4] Nama ditetapkan dan Manchester United secara resmi eksis mulai 26 April 1902. Davies juga memutuskan untuk mengganti warna tim dan terpilihlah warna merah dan putih sebagai warna tim Manchester United.
Ernest Mangnall ditunjuk menjadi sekretaris klub menggantikan James West yang mengundurkan diri pada tanggal 28 September 1902. Mangnall bekerja keras untuk mengangkat tim ke Divisi Satu dan gagal pada upaya pertamanya, menempati urutan 5 Liga Divisi Dua. Mangnall memutuskan untuk menambah sejumlah pemain ke dalam klub dan merekrut pemain seperti Harry Moger, Dick Duckworth, dan John Picken, ada juga Charlie Roberts yang membuat dampak besar. Dia dibeli £750 dari Grimsby Town pada April 1904, dan membawa tim ke posisi tiga klasmen akhir musim 1903-1904.
Mereka kemudian berpromosi ke Divisi Satu setelah finis diurutan dua Divisi Dua musim 1905–06. Musim pertama mereka di Divisi Satu berakhir kurang baik, mereka menempati urutan 8 klasmen. Akhirnya mereka memenangkan gelar liga pertamanya pada tahun 1908. Manchester City sedang diselidiki karena menggaji pemain diatas regulasi yang ditetapkan FA. Mereka didenda £250 dan delapan belas pemain mereka dihukum tidak boleh bermain untuk mereka lagi. United dengan cepat mengambil kesempatan dari situasi ini, merekrut Billy Meredith dan Sandy Turnbull, dan lainnya. Pemain baru ini tidak boleh bermain dahulu sebelum tahun Baru 1907, akibat dari skors dari FA. Mereka mulai bermain pada musim 1907–08 dan United membidik gelar juara saat itu. Kemenangan 2–1 atas Sheffield United memulai kemenangan beruntun sepuluh kali United. Namun pada akhirnya, mereka tutup musim dengan keunggulan 9 poin dari rival mereka, Aston Villa.
Klub membutuhkan waktu dua tahun untuk membawa trofi lagi, mereka memenangkan trofi Liga Divisi Satu untuk kedua kalinya pada musim 1910–11. United pindah ke lapangan barunya Old Trafford. Mereka memainkan pertandingan pertamanya di Old Trafford pada tanggal 19 Februari 1910 melawan Liverpool, tetapi mereka kalah 4-3. Mereka tidak mendapat trofi lagi pada musim 1911–12, mereka tidak didukung oleh Mangnall lagi karena dia pindah ke Manchester City setelah 10 tahunnya bersama United. Setelah itu, mereka 41 tahun bermain tanpa memenangkan satu trofi pun.
United kembali terdegradasi pada tahun 1922 setelah sepuluh tahun bermain di Divisi Satu. Mereka naik divisi lagi tahun 1925, tetapi kesulitan untuk masuk jajaran papan atas liga Divisi Satu dan mereka turun divisi lagi pada tahun 1931. United meraih mencapaian terendah sepanjang sejarahnya yaitu posisi 20 klasemen Divisi Dua 1934. kekuatan mereka kembali ketika musim 1938–39.

prestasi manchester united





prestasi MU

Manchester United F.C. (lebih dikenal dengan Man Utd, Man United atau hanya MU ) adalah sebuah klub sepak bola di Inggris. Manchester United berbasis di stadion Old Trafford, Manchester.

ManchesterUnited F.C dibentuk pada tahun 1878 dengan nama Newton Heath LYR F.C. sebagai klub sepak bola pada perusahaan Kereta Api Lancashire dan Yorkshire Railway di Newton Heath. Nama klub kemudian diganti dengan Manchester United pada tahun 1902.

Perjalanan prestasi Manchester United dimulai dari juara liga Inggris tahun 1908 dan Piala FA tahun 1909. Jadi sejak dulu, Man Utd adalah salah satu tim terkuat di Inggris. Tapi baru tahun 1990 an, Manchester United mendominasi sepak bola Inggris.

Dimulai musim 1992-1993 sewaktu dimotori Eric Cantona, dominasi MU hanya bisa disaingi Chelsea dan Arsenal. Total sudah 11 gelar Premier League sudah diperoleh Manchester United dari musim 1992-1993 sampai musim 2008-2009. Dua gelar liga Champion juga sudah singgah di Old Trafford yaitu tahun 1999 dan 2008.

Beberapa pemain yang pernah menjadi bintang di Old Trafford antara lain Eric Cantona, David Beckham, Ryan Giggs, Cristiano Ronaldo, Sir Matt Busby, George Best, Bobby Charlton dan masih banyak pemain lainnya.

Nama Lengkap Manchester United Football Club
Julukan The Red Devils, United, MU, Manu
Tahun Didirikan 1878
Kota Manchester
Stadion & Kapasitas Old Trafford, 76.212 penonton
Alamat Klub Sir Matt Busby Way,Old Trafford,
Manchester M16 0RA
Situs Resmi www.manutd.com
Owner Malcolm Glazer
Chairman Joel Glazer & Avram Glazer
Manager Sir Alex Ferguson
PRESTASI DOMESTIK
PRESTASI LIGA INGGRIS
Juara 1908, 1911, 1952, 1956, 1957, 1965, 1967, 1993, 1994, 1996, 1997, 1999, 2000, 2001, 2003, 2007, 2008

JUARA PIALA FA
1909 vs Bristol City 1-0
1949 vs Blackpool 4-2
1963 vs Leicester City 3-1
1977 vs Liverpool 2-1
1983 vs Brighton 4-0 replay
1985 vs Everton 1-0
1990 vs Crystal Palace 1-0 replay
1994 vs Chelsea 4-0
1996 vs Liverpool 1-0
1999 vs Newcastle 2-0
2004 vs Millwall 3-0
JUARA PIALA LIGA
1992 vs Nottingham Forest 1-0
2006 vs Wigan Athletic 4-0
PRESTASI INTERNASIONAL
LIGA CHAMPIONS
1968 Juara vs Benfica (Portugal) 4-1 extra time
1999 Juara vs Bayern Munich (Jerman) 2-1
2008 Juara vs Chelsea 6-5 adu penalti (FT 1-1)
PIALA WINNERS
1991 Juara vs Barcelona (Spanyol) 2-1

PIALA SUPER
1991 Juara vs Red Star Belgrade (Yug) 1-0
PIALA DUNIA ANTAR KLUB
1999 Juara vs Palmeiras (Brazil) 1-0
2005 Runner-Up vs São Paulo (Brazil) 0-1
2008 Juara vs LDU Quito (Ecuador) 1-0

MU Sempat Inginkan Bellamy



Bintang Manchester City yang tengah dipinjamkan ke Cardiff City, Craig Bellamy, mengungkapkan bahwa pada musim lalu ada ketertarikan yang datang dari rival sekota City, Manchester United, untuk memboyong dirinya. Namun, hal itu justru membuatnya kembali ke kampung halamannya.
Kapten tim nasional Wales itu tidak lagi diinginkan oleh pelatih Roberto Mancini untuk berada di skuad klub Eastland itu, dan sekarang ia tengah dipinjamkan oleh City untuk memperkuat Cardiff City, yang merupakan klub dari tanah kelahirannya.
Tottenham Hotspur yang pada musim panas lalu tertarik untuk memboyong Bellamy dari Eastland ternyata bukan satu-satunya klub Liga Premier yang menginginkannya. Setan merah juga menginginkan pemain berusia 31 tahun itu, namun City menolak untuk membiarkannya bergabung dengan rival sekotanya itu.
Mengenai hal itu, Bellamy berkomentar bahwa memang ada tawaran yang datang namun bisa membuat hidupnya di Manchester semakin sulit. Bagi pemain Wales itu, melepaskan kesempatan tersebut adalah hal yang tepat.
"Tim lain yang lebih baik dari Tottenham datang bisa saja membuat sedikit perubahan," ungkap Bellamy. "Jika saya mengatakan saya ingin ke sana hanya dalam waktu satu menit, hidup saya di Manchester akan benar-benar menjadi sulit. Sudah menjadi sebuah mukjizat melepasnya," tambahnya.
Bellamy mengungkapkan saat itu ia berusaha memutuskan apakah ia akan bertahan atau kembali ke kampung halaman karena adanya tawaran dari Cardiff yang ingin meminjamnya. Namun, karena adanya ketertarikan tersebut, City kemudian langsung memutuskan untuk meminjamkannya kepada klub yang berkompetisi di Liga Championship itu.
"Saya mencoba untuk memutuskan apakah akan mempertahankan yang satu atau kembali pulang. Tetapi, karena adanya ketertarikan dari klub lain, City kemudian panik dan menekan Cardiff untuk maju," kisah Bellamy.